Cari

Selasa, 21 Desember 2010

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN SEJARAH LOUIS GOTTSCHALK

Gottschalk dalam bukunya Understanding History: a primer of historical method, kemudian diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto, Mengerti Sejarah mengemukakan bahwa cara menulis sejarah mengenai sesuatu tempat, periode, seperangkat peristiwa, lembaga atau orang, bertumpu kepada empat kegiatan pokok, yaitu:

1. Pemilihan subjek untuk diselidiki

2. Pengumpulan sumber-sumber informasi yang mungkin diperlukan untuk subjek tersebut.

3. Pegujian sumber-sumber tersebut untuk mengetahui sejati tidaknya.

4. Pemetikan unsur-unsur yang dapat dipercaya daripada sumber-sumber (atau bagian dari sumber-sumber) yang terbukti sejati. Sintesa daripada sumber-sumber yang telah diperoleh secara itu adalah historiografi.

Pemilihan Subjek.

Seorang pemula dapat dengan mudah menemukan sesuatu subjek yang menarik minatnya dan subyek itu layak untuk diselidiki dengan menanyakan empat perangkat pertanyaan, yaitu :

a. Perangkat pertanyaan yang bersifat geografis. Yang menjadi focus adalah interogatif, yaitu dimana?.

b. Perangkat pertanyaan kedua bersifat biografis. Yang menjadi focus interogatif yaitu siapa?

c. Perangkat pertanyaan ketiga bersifat kronologis, yang menjadi focus interogatif adalah bilamana?

d. Perangkat pertanyaan yang keempat bersifat fungsional yang berkisar disekitar interogatif, Apa?

Pengumpulan Objek (sumber).

Berlainan dengan ahli antropologi yang berminat kepada masyarakat-masyarakat pra-aksara dasn ahli arkeologi yang berminat kepada artifact, maka sejarawan terutama menggunakan kesaksian yang terkandung di dalam dokumen-doumen tertulis. Dokumen-dokumen tertulis itu dapat dibagi atas kategori-kategori pokok seperti autobiuografi, surat, laporan surat kabar, laporan steno dari badan-badan legislatif dan yudikatif serta arsip-arsip dari instansi-instansi niaga, pemerintahdan sosial.

Masalah Autentisitas atau Kritik Ekstern.

Untuk menguji kesejatian suatu dokumen, sejarawan harus menggunakan ujian atau tes yang juga biasa digunakan didalam penyelidikan polisi dan kehakiman. Setelah menerka sebaik-baiknya tanggal pada dokumen, ia menyelidiki materi untuk mengetahui apakah tidak anakronistis. Sejarawan juga meneliti tinta untuk menemukan usianya atau komposisi kimianya yang anakronistis. Setelah menerka sebaik-baiknya siapa pengarang dari dokumen, ia berusaha untuk melakukan identifikasi terhadap tulisan tangan, tanda tangan, materai, jenis huruf atau watermark. Yang jelas merupakan bagian esensial daripada kritik ekstern, adalah penerkaan mengenai tanggal kira-kira pada dokumen dan suatu identifikasi yang menurut dugaan adalah pengarangnya.

Setelah menetapkan sebuah teks autentik dan menemukan apa yang sungguh-sungguh hendak dikatakan oleh pengarang, maka sejarawan baru menetapkan apa yang menjadi kesaksian saksi.

Masalah Kredibilitas atau Kritik Intern.

Untuk menetapkan bahwa suatu sumber atau kesaksian itu kredibel maka seorang sejarawan harus mengajukan empat pertanyaan pokok, yaitu:

a. Apakah sumber terakhir dari detail itu (saksi primer) mampu untuk menyatakan kebenaran?

b. Apakah saksi primer mau menyatakan kebenaran?

c. Apakah saksi primer dilaporkan secara akurat mengenai detail yang sedang diuji?

d. Apakah ada terdapat pendukungan secara merdeka terhadap detail yang sedang diperiksa?

Kemampuan untuk menyatakan kebenaran paling tidak ditentukan oleh empat variable berikut:

1. Dekatnya saksi pada peristiwa, baik secara geografis maupun kronologis. .

2. Semua saksi sekalipun sama-sama dekat pada peristiwa, tetapi tidak sama kompeten sebagai saksi. Kompetensi tergantung kepada tingkatan keahlian, keadaan kesehatan mental dan fisik, usia, pendidikan, ingatan, keterampilan bercerita, dan sebagainya.

3. Tingkatan perhatian.

4. Egosentrisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar